Translate Di Sini.......

Rabu, 18 Januari 2012

Penuan Proses Penuaan



Penuaan menyebabkan sistem imun menjadi kurang mampu membedakan molekul normal dan abnormal. Akibatnya, sel abnormal akan tersebar dan reaksi autoimun mulai bekerja. Sistem pertahanan tubuh gagal mengenali benda asing dan diri sendiri. Akibatnya, sel sendiri yang sehat dirusak oleh sistem pertahanan (imun). Makin banyak sel yang dirusak, makin terlihat proses penuaan. Dikemukakan pertama kali oleh Burnet dan kemudian oleh Walford bahwa penuaan merupakan peristiwa jangka panjang dari reaksi minor histoinkompatibilitas dalam suatu populasi sel. Pada manusia, kekurangan autoantibodi menyebabkan manula menjadi lebih sehat. Dengan demikian, penuaan sistem imun selama pertambahan usialah yang menyebabkan penuaan disebabkan respon imun menurun dan disebut “imunosenescent”.

Teori Hormon
Proses pertumbuhan dan penuaan diatur oleh sejumlah kelenjar, seperti kelenjar timus, hipofisis, tiroid, gonad, dan lain- lain. Selama berjalannya waktu, kelenjar-kelenjar tersebut kehilangan kemampuan memproduksi hormon. Akibatnya, tubuh tidak dapat lagi mempertahankan kemampuan homeostasis dan regenerasi sel-sel yang rusak, maka tubuh akan menua dan mati. Salah satunya adalah produksi hormon timosin oleh kelenjar timus.

Hormon timosin sangat penting dalam proses pematangan sel limfosit T. Kelenjar timus mengalami degenerasi yang berangsur-angsur sejak dewasa sehingga produksi hormon timusnya mencapai tingkat tidak terdeteksi lagi pada usia lanjut.

Teori Program Otak
Menurut teori ini, ketika manusia bertambah tua, daerah hypotalamus memberikan sinyal ke seluruh sistem hormonal tubuh yang menimbulkan fungsi berbagai kelenjar menurun dan memicu dihasilkannya “hormon penuaan” yang menyebabkan sel mengalami degenerasi. Sinyal yang berasal dari otak berbentuk berbagai kimia’syaraf, seperti serotonin, dopamin, dan neuropinephrine.

Teori lkatan Silang Jaringan
Teori ini dikemukanan oleh Bjorkstein dan kawan-kawannya pada tahun 1971. Menurut teori ini, penuaan diakibatkan oleh molekul-molekul yang berubah menjadi irreversibel, dan kaku sebagai dampak dari ikatan silang yang kuat antar jaringan serta berdampak pada fungsi fisiologis. Sebagai contoh, ikatan silang kolagen sebanyak 25% total protein tubuh akan berdampak pada aliran nutrisi dan hasil-hasil buangan dari sel-sel. Pada akhirnya, perubahan ini terlihat sebagai gejala penuaan (Jazwinski dan Rothsc.hild, 1991).

Teori Glikosilasi
Teori ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari teori ikatan silang jaringan. Teori ini mengemukakan bahwa ikatan silang protein dan asam nukleat disebabkan glikosilasi nonenzimatik yang menyebabkan menurunnya fungsi sel dan jaringan. Penambahan glukosa nonenzimatik ke dalam asam nukleat menyebabkan rusaknya DNA. Reaksi antara glukosa dan protein dikenal dengan sebutan reaksi Moillard atau reaksi pencoklatan. Hal ini terjadi ketika satu gugus aldehide (-CHO) glukosa bergabung dengan gugus amino (-NH2) dan asam amino.

Ikatan ini tidak stabil dan cepat berubah menjadi zat yang dikenal sebagai produk amadori. Sepanjang usia protein, produk amadori secara perlahan mengalami dehidrasi dan membentuk suatu struktur yang irresversibel, yaitu glikosilasi lanjutan dan produk-produknya (GLP). GLP ini berperan dalam ikatan silang protein-protein yang berdekatan dan berakibat pada perubahan sifat-sifat protein, seperti kelarutan, resistensi terhadap protease, dari lain-lain. GLP ini menjadi pemicu dan berbagai penyakit, seperti alzheimer, ateriosclerosis, diabetes, dan lain-lain.

Teori Laju Metabolik
Proses metabolis organisme dalam bentuk tenaga terlihat sebagai kerja, panas, dan penyimpanan tenaga. Jumlah tenaga yang dibebaskan per satuan waktu disebut laju metabolik.

Dan penelitian tentang laju metabolis bermacam-macam hewan per satuan berat tubuhnya serta dibandingkan dengan rentang hidup maksimumnya terlihat berhubungan dan disimpulkan bahwa semakin rendah laju metaboliknya maka semakin panjang rentang hidup maksimumnya. Diduga, penuaan merupakan manifestasi dan laju metabolis organisme. Karena itu, naik turunnya laju metabolisme menentukan proses penuaan.

Teori Keseimbangan Nutrisi
Teori ini memandang bahwa makanan yang dimakan sejak awal pertumbuhan tidak dalam ketersediaan yang cukup. Akibatnya, sejak awal pertumbuhan, jaringan dan organ telah mengalami defisiensi nutrisi. Akibatnya, tubuh secara perlahan mengalami kerusakan. Diyakini bahwa dengan meningkatkan masukan gizi tertentu melebihi takaran yang umum dianggap cukup akan memperlambat proses penuaan.

Teori Stres
- Teori Radikal Bebas
Radikal bebas atau sering disebut oksidan adalah setiap bahan kimia yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbitnya. Secara kontinu, oksidan dibentuk dalam tubuh seperti melalui fosforilasi oksidatif dalam mitokondria dan efeknya dinetralisir oleh anti-oksidan yang diproduksi tubuh dalam jumlah yang berimbang. Sumber oksidan bisa juga berasal dari luar tubuh seperti menghirup polutan udara atau asap rokok. Bila oksidan bereaksi dengan molekul lain, mungkin oksidan akan memberikan elektron atau mengambil elektron dari molekul lain. Karena itu, oksidan dapat merusak struktur lipid, protein, dan karbohidrat sehingga diduga kerusakan yang ditimbulkannya ini berperan terhadap kemunculan penyakit dan proses penuaan.

- Teori Psikososial
Munculnya stres mental akibat lingkungan tempat tinggal yang kumuh, pekerjaan yang berat, persaingan hidup, atau stres kehidupan diyakini dapat mempercepat proses penuaan. Prosesnya semakin diperparah oleh pola hidup yang kurang berolahraga, mengonsumsi alkohol, dan sebagainya. Dan sudut biokimia, glukokortikoid yang terproduksi selama stres disebut-sebut sebagai penyebab kerusakan sel dan jaringan.

- Teori Gangguan Fisik
Diyakini bahwa polusi berupa radiasi dapat berdampak pada penuaan. Radiasi dapat meningkatkan mutasi gen dan mempercepat penuaan. Demikian juga dengan trauma mekanik dan kondisi suhu atau cuaca. Trauma fisik dan kondisi cuaca serta suhu yang tidak bersahabat atau buruk dapat memicu kematian sel yang disebut kematian sel traumatis, bahkan stres ringan tetapi berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan apoptosis. Kematian sel dapat mempercepat penuaan.

Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Keren Komend Dong..?