Translate Di Sini.......

Sabtu, 10 Maret 2012

Panduan mempersiapkan materi design untuk cetak

Panduan pracetak ini menjadi penting bagi saya karena dapat menghemat waktu serta anggaran dari kesalahan yang tidak perlu. Beberapa klien yang tidak memiliki staff khusus (marketing atau in-house designer) untuk menangani materi promosinya terkadang perlu mendapatkan penjelasan mengenai ini.




Saya akan tunjukkan kepada anda apa saja yang perlu anda siapkan sebelum design anda dikirim ke percetakan.



Agar kualitas tetap terjaga, saya selalu menyimpan final artwork (FA) dengan jenis file: .tif, .pdf atau .eps

Software yang saya gunakan adalah Adobe InDesign, Illustrator, dan Photoshop.


Berikut adalah beberapa detail yang perlu diperhatikan.


Resolusi

Percetakan offset menggunakan file dengan resolusi setidaknya 300dpi (dot per inch). Apabila anda memberikan FA dengan kualitas gambar 72dpi, maka file terbut tidak akan dapat menghasilkan kualitas cetak yang baik.

Setiap percetakan offset umumnya memiliki divisi pracetak yang mempersiapkan proses dari FA – Separasi Film – Plat sebelum akhirnya siap cetak. Divisi pracetak inilah yang akan mengembalikan FA yang tidak siap cetak atau mengubah file dengan kualitas 72dpi stretching (“ditarik”) menjadi 300dpi. Artinya gambar yang anda berikan akan menjadi blur seperti gambar ilustrasi yang saya berikan di atas.

Huruf (Font)

Hal pertama yang jangan pernah dilupakan pada saat anda menyimpan final artwork adalah melakukan convert text darifont menjadi path, vector atau bitmap. Lupa melakukan convert (rasterized dalam photoshop) akan dapat berakibat jenis huruf yang anda gunakan berubah pada saat proses pracetak (Files to Plate/Film), ini dikarenakan jenis font yang sama belum tentu dimiliki oleh perusahaan percetakan dan komputer mengganti jenis font anda dengan font lainnya.

Area Aman (Safety), Area Potong (Trim) dan Bleed

Area Aman (Safety)

“Area Aman atau Safety adalah batas area aman untuk meletakan layout design yang ingin anda tampilkan pada hasil akhir setelah cetak.”

Area Potong (Trim)

“Area Potong atau Trim (mungkin bukan padanan kata yang paling tepat dalam bahasa Indonesia) adalah area sebesar 2 hingga 3mm di luar area cetak yang akan terbuang saat hasil cetak dipotong sesuai garis potong.”

Bleed

“Gambar yang terpotong di luar area aman disebut bleed dengan ukuran sekitar 3 - 5 mm keliling. Walaupun mesin potong yang digunakkan sangat akurat, pihak percetakan khususnya pihak finishing tidak akan memberikan garansi hasil potong 100% sesuai garis potong, jadi pastikan anda tidak meletakkan bagian penting dari design anda di area ini sebab nantinya akan beresiko terbuang. Tipsnya adalah meletakkan teks anda sekitar 6 mm dari garis potong sehingga teks anda berada di area aman.”



Ukuran

Selalu berikan ukuran design sesuai dengan ukuran jadi atau 1:1. Pihak percetakan tidak akan mengubah FA terkecuali dengan seijin anda, karena hal ini akan mempengaruhi hasil akhir cetak.

Warna

Dua jenis warna yang digunakan dalam design grafis dan design cetak adalah RGB dan CMYK.

RGB (Red, Green, Blue) adalah warna yang ditampilkan oleh layar monitor anda.

CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) adalah warna tinta yang digunakan dalam proses cetak.

Beberapa warna RGB tidak dapat dihasilkan oleh warna CMYK pada saat dilakukan konversi warna. Karena perbedaan warna ini, maka optimalkanlah konversi warna anda sebelum naik cetak.





Menggunakan tinta hitam

Rich Black

Area dengan warna hitam solid yang luas dan teks dengan ukuran lebih besar dari 36 points sangat disarankan menggunakan Rich Black agar menghindari warna hitam yang terlihat seperti abu-abu tua. Warna hitam rich black terdiri dari 30% Cyan, 30% Magenta, 30% Yellow dan 100% Hitam. Untuk body text biasa sebaiknya tidak menggunakanrich black.

Full Black – Hitam dengan 4 unsur warna

Teks berukuran kecil tidak disarankan menggunakan warna hitam dengan empat unsur warna. Proses cetak offset yang menggunakan emat buah plat negatif, masing-masing mewakili satu unsur warna. Selama proses cetak selalu ada resiko warna tidak “register” atau dalam kata lain posisi plat sedikit bergeser dan ini menyebabkan warna yang terdiri dari beberapa unsure warna menjadi tidak solid. Hasil cetak menjadi seperti berbayang, terutama pada teks kecil yang menggunakan beberapa unsur warna.

Nama File

Terakhir, walaupun terkesan sepele namun menamakan file anda dengan nama yang unik dan mewakili spesifikasi produk cetak, akan sangat membantu proses pracetak menjadi sedikit lebih efesien dan efektif. Contoh; BukuMediawarna_210x297_Cover.tif (Nama _Ukuran_Keterangan).

Related Post:

2 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai design, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/494/1/Design%20and%20Modelling%20of%20a%20Bio-inspired%20MEMS%20Gyroscope.pdf
    trimakasih :)

    BalasHapus
  2. kita juga punya nih artikel mengenai design, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/494/1/Design%20and%20Modelling%20of%20a%20Bio-inspired%20MEMS%20Gyroscope.pdf
    trimakasih :)

    BalasHapus

Yang Keren Komend Dong..?