Diet Untuk Penderita Diabetes Melitu Penyebab dan Gejala Diabetes Melitus, Diabetes melitus (DM) adalah suatu keadaan saat kadar gula darah dalam kadar yang tinggi dan disebabkan oleh kekurangan produksi hormon insulin atau akibat kerja hormon insulin relatif kurang. Pada keadaan normal, kadar gula darah berkisar 60-120 mg%. DM merupakan penyakit yang gejalanya sangat bervariasi mulai dari gejala sangat ringan hingga berat. Gejala yang menjadi ciri khas penderita DM adalah sering buang air kecil (polyuria), sering merasa haus (polydipsia) dan sering merasa lapar (polypagia). Peningkatan kadar gula dalam darah akan diproses di dalam ginjal. Hal ini mengakibatkan banyak cairan yang di perlukan oleh tubuh untuk melarutkan glukosa. Cairan tersebut selanjutnya akan diekskresi atau dikeluarkan melalui ginjal ke kandung kemih sebagai urine. Hal ini yang menyebabkan timbulnya gejala banyak kencing (polyuria).
Gejala lainnya, tubuh menjadi lemah karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah sebagai sumber tenaga. Hormon insulin berfungsi mengurai glukosa agar dapat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi. Glukosa yang tidak terurai akan menumpuk dalam darah dan tidak dapat diserap oleh sel-sel jaringan tubuh. Keadaan ini mengakibatkan kadar gula darah meningkat (hyperglikemia) sehingga sebagian dikeluarkan melalui urine (glukosuria). Karena itu, untuk mengetahui seseorang menderita DM atau tidak perlu dilakukan analisis kadar gula dalam darah dan urine.
Terapi Diet bagi Penderita DM
Mengatasi DM dengan berdiet pada hakikatnya memiliki tujuan sebagai berikut.
- Meningkatkan dan mempertahankan berat badan ideal dengan menyediakan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi, termasuk pertumbuhan pada anak-anak.
- Mencegah terjadinya hiperglikemi (terlalu tinggi kadar gula dalam darah) dengan mempertahankan kadar gula darah senormal mungkin.
- Menyediakan jumlah zat gizi yang seimbang.
- Menjaga dan memelihara lemak darah agar berada dalam Batas normal.
- Mengusahakan agar penderita merasa sehat dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik tanpa terganggu penyakit diabetes melitus.
- Menciptakan lingkungan yang sehat sehingga penderita DM merasa sehat dan nyaman.
- Menjaga penderita DM agar tidak terserang penyakit komplikasi akibat DM yang dideritanya.
Ada tiga cara yang dapat ditempuh untuk menjaga kadar gula darah tetap normal yakni diet (pengaturan—makanan), latihan jasmani (olahraga), dan obat (baik oral maupun suntikan insulin). Agar ketiga cara ini berhasil, penderita diabetes melitus harus berkonsultasi dengan dokter sehingga penderita memahami permasalahan penyakit DM dan cara berdiet yang baik.
Dalam menjalani diet ini asupan gizi harus diperhatikan. Standar Umum kandungan gizi makanan bagi penderita diabetes adalah karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, dan protein 15-20%. Kebutuhan protein penderita DM setiap hari 15-20% dari total kebutuhan energi atau 0,8 gram/kg berat badan. Sebaiknya, pilih protein yang mempunyai nilai gizi tinggi. Usahakan konsumsi lemak tidak jenuh ditingkatkan minimum 10% dari kebutuhan energi.
Sementara itu konsumsi lemak yang mengandung kolesterol tidak boleh lebih dari 300 mg/hari. Serat harus diberikan dalam jumlah yang tinggi, yakni lebih dari 40 gram setiap hari atau kira-kira 25 gram untuk setiap 100 kalori. Dianjurkan mengonsumsinya makanan berserat secara bertahap hingga mencapai jumlah yang diharapkan. Pilih makanan yang mengandung serat mudah larut, seperti buncis, buah, dan kacang-kacangan.Penderita diabetes disarankan menjalankan diet diabetes seperti anjuran dokter sesuai dengan kondisinya.
Selain memerhatikan kandungan gizi asupan makanan, penderita diabetes sebaiknya juga memerhatikan indeks glikemik setiap makanan yang dikonsumsi. Pasalnya, asupan makanan dengan indeks glikemik yang rendah akan menurunkan respon gula darah, kolesterol total, LDL (low density lipoprotein), dan trigliserida. indeks glikemik adalah perbandingan kenaikan gula darah setelah mengonsumsi makanan tertentu dengan pembanding standar, yakni glukosa. Karena itu, kita dapat mengetahui seberapa cepat kandungan glukosa dalam makanan terserap oleh tubuh. Semakin besar indeks glikemik, semakin cepat kadar gula darah naik. Penderita DM yang mengonsumsi makanan yang bernilai indeks glikemik rendah dapat menjaga kadar gula darah tetap normal. Dalam jangka panjang, terapi ini bermanfaat untuk mengurangi serangan penyakit komplikasi yang menahun.
Gejala lainnya, tubuh menjadi lemah karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah sebagai sumber tenaga. Hormon insulin berfungsi mengurai glukosa agar dapat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi. Glukosa yang tidak terurai akan menumpuk dalam darah dan tidak dapat diserap oleh sel-sel jaringan tubuh. Keadaan ini mengakibatkan kadar gula darah meningkat (hyperglikemia) sehingga sebagian dikeluarkan melalui urine (glukosuria). Karena itu, untuk mengetahui seseorang menderita DM atau tidak perlu dilakukan analisis kadar gula dalam darah dan urine.
Terapi Diet bagi Penderita DM
Mengatasi DM dengan berdiet pada hakikatnya memiliki tujuan sebagai berikut.
- Meningkatkan dan mempertahankan berat badan ideal dengan menyediakan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi, termasuk pertumbuhan pada anak-anak.
- Mencegah terjadinya hiperglikemi (terlalu tinggi kadar gula dalam darah) dengan mempertahankan kadar gula darah senormal mungkin.
- Menyediakan jumlah zat gizi yang seimbang.
- Menjaga dan memelihara lemak darah agar berada dalam Batas normal.
- Mengusahakan agar penderita merasa sehat dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik tanpa terganggu penyakit diabetes melitus.
- Menciptakan lingkungan yang sehat sehingga penderita DM merasa sehat dan nyaman.
- Menjaga penderita DM agar tidak terserang penyakit komplikasi akibat DM yang dideritanya.
Ada tiga cara yang dapat ditempuh untuk menjaga kadar gula darah tetap normal yakni diet (pengaturan—makanan), latihan jasmani (olahraga), dan obat (baik oral maupun suntikan insulin). Agar ketiga cara ini berhasil, penderita diabetes melitus harus berkonsultasi dengan dokter sehingga penderita memahami permasalahan penyakit DM dan cara berdiet yang baik.
Dalam menjalani diet ini asupan gizi harus diperhatikan. Standar Umum kandungan gizi makanan bagi penderita diabetes adalah karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, dan protein 15-20%. Kebutuhan protein penderita DM setiap hari 15-20% dari total kebutuhan energi atau 0,8 gram/kg berat badan. Sebaiknya, pilih protein yang mempunyai nilai gizi tinggi. Usahakan konsumsi lemak tidak jenuh ditingkatkan minimum 10% dari kebutuhan energi.
Sementara itu konsumsi lemak yang mengandung kolesterol tidak boleh lebih dari 300 mg/hari. Serat harus diberikan dalam jumlah yang tinggi, yakni lebih dari 40 gram setiap hari atau kira-kira 25 gram untuk setiap 100 kalori. Dianjurkan mengonsumsinya makanan berserat secara bertahap hingga mencapai jumlah yang diharapkan. Pilih makanan yang mengandung serat mudah larut, seperti buncis, buah, dan kacang-kacangan.Penderita diabetes disarankan menjalankan diet diabetes seperti anjuran dokter sesuai dengan kondisinya.
Selain memerhatikan kandungan gizi asupan makanan, penderita diabetes sebaiknya juga memerhatikan indeks glikemik setiap makanan yang dikonsumsi. Pasalnya, asupan makanan dengan indeks glikemik yang rendah akan menurunkan respon gula darah, kolesterol total, LDL (low density lipoprotein), dan trigliserida. indeks glikemik adalah perbandingan kenaikan gula darah setelah mengonsumsi makanan tertentu dengan pembanding standar, yakni glukosa. Karena itu, kita dapat mengetahui seberapa cepat kandungan glukosa dalam makanan terserap oleh tubuh. Semakin besar indeks glikemik, semakin cepat kadar gula darah naik. Penderita DM yang mengonsumsi makanan yang bernilai indeks glikemik rendah dapat menjaga kadar gula darah tetap normal. Dalam jangka panjang, terapi ini bermanfaat untuk mengurangi serangan penyakit komplikasi yang menahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yang Keren Komend Dong..?