Translate Di Sini.......

Minggu, 10 Juni 2012

Fakta dan Mitos Tentang deit


   yaaa pada saat ini saya akan membahas tentang mitos n fakta tentang diet, bagi para wanita yang   menjalankan diet atau merncanakan program diet, coba baca dulu artikel yang satu ini... memngzich contekan dari tetanga hehehehee



Apakah makanan bebas lemak berarti bebas kalori? Apakah semua lemak harus dihindari? Apakah tidak makan malam bisa menurunkan berat badan? Cari tahu jawabannya disini.

Mitos: Makanan bebas lemak berarti makanan bebas kalori

   Fakta: Umumnya tidak, kebanyakan makanan tanpa lemak masih mengandung kalori dengan jumlah yang sama atau bahkan lebih banyak dari makanan biasa.Orang tidak menyadari bahwa
makanan yang melabeli diri sebagai bebas lemak (Fat free) seperti cookies, kue dan biskuit mungkin masih mengandung banyak kalori, tentu saja bukan dari lemak tetapi dari protein dan karbohidrat. Namun, dalam beberapa makanan rendah lemak atau tanpa lemak seperti kue, biskuit lebih banyak mengandung gula dan zat tepung yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa. Bahan-bahan ini berkalori tinggi dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Mitos: Semua lemak adalah jahat
    Fakta: Sebenarnya, lemak merupakan nutrisi penting bagi tubuh. Lemak membantu penyerapan nutrisi, mentransmisi saraf, memproduksi energi. Namun, beberapa lemak juga dikenal sebagai lemak yang buruk bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih, menyebabkan peningkatan berat badan dan penyakit jantung. Di sisi lain lemak baik meningkatkan kesehatan secara positif. Kuncinya adalah dengan mengganti lemak jahat dengan lemak baik dalam diet untuk tetap sehat.

   Lemak baik: Lemak tunggal tak jenuh seperti kacang tanah, walnut, almond, kacang pistachios, alpukat, canola dan minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan HDL (kolesterol baik). Demikian pula lemak ganda tak jenuh seperti jagung, kedelai, minyak bunga matahari juga dapat menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol LDL.

    Lemak Jahat: Lemak jenuh seperti daging, susu, telur, makanan laut, minyak kelapa dan minyak sawit yang dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan total kolesterol darah dan kolesterol LDL.

Mitos: Salad adalah makanan tidak menggemukan

    Fakta: Tergantung pada bahan apa yang kita masukkan ke dalam salad itu dan bahan apa yang kita gunakan sebagai topping dan saus. Jika salad banyak berisi bahan yang tinggi lemak, maka salad itu mungkin dapat menambahkan lebih banyak kalori dan lemak daripada steak dan kentang goreng!

    Mayones, potongan daging renyah dan saus berminyak biasanya kaya akan lemak. Mereka secara signifikan meningkatkan kalori, lemak dan garam yang terkandung dalam salad, tetapi menambahkan beberapa vitamin dan mineral, sehingga membuat makanan ini pilihan yang buruk bagi para pelaku diet.

Mitos: Melewatkan jam makan membantu dalam penurunan berat badan

     Fakta: Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang melewatkan sarapan atau makanan lainnya cenderung menambah berat badan lebih dari orang lain yang makan sarapan sehat dan makan 3 kali sehari. Hal ini terjadi karena ketika Anda tidak makan dalam waktu yang panjang, tingkat metabolisme Anda menurun dan Anda menjadi sangat kelaparan. Ketika Anda makan lagi Anda makan terlalu banyak. Hal inilah yang akhirnya membuat berat badan meningkat.

Mitos: Makan pada malam hari berarti tambahan lemak

     Fakta: Tidak ada hubungan intrinsik antara kalori dan jam tubuh, dimana setelah waktu tertentu tubuh menyimpan lemak Yang terpenting adalah jumlah total makanan dan minuman Anda selama seminggu, atau sebulan atau waktu lebih lama, dan berapa banyak energi yang Anda bakar selama jangka waktu itu Oleh karena itu, jika Anda makan kalori lebih banyak daripada membakar kalori tubuh, kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak dari waktu ke waktu terlepas dari apakah mereka diambil makan di siang hari atau malam hari.

Mitos: Kafein tidak sehat

     Fakta: Ada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa kafein dapat aman dan dapat menjadi bagian dari rencana makan sehat Anda jika dikonsumsi dalam jumlah cukup (kurang lebih secangkir sehari). Sumber yang paling umum dari kafein dalam diet kita adalah kopi, teh, biji coklat, cola, dan minuman energi. Asupan kafein cukup tidak hanya mengangkat suasana hati dan meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga menurunkan risiko beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit Parkinson dan kanker usus besar.

     Namun, jika Anda menderita masalah tidur atau kecemasan, maka sangat bijaksana untuk mengurangi konsumsi kafein.

Mitos: Gula lebih menggemukkan dibanding madu

      Fakta: Tidak ada perbedaan antara madu dan gula. Kedua pemanis mengandung glukosa dan fruktosa. Satu sendok makan madu memiliki 64 kalori, sedangkan satu sendok makan gula memiliki 46 kalori. Ini membuktikan bahwa madu memiliki lebih banyak kalori dan keduanya kurang lebih sama dapat menggemukkan badan.

      Namun demikian, walaupun madu memiliki lebih banyak kalori, kita sesungguhnya menggunakan madu dengan ukuran kurang dari itu karena sifat madu yang lebih manis dan lebih padat daripada gula. Akibatnya, sebenarnya kita mungkin mengkonsumsi lebih sedikit kalori bila kita menggunakan madu daripada gula.

Mitos: Karbohidrat menyebabkan penambahan berat badan

    Fakta: Karbohidrat adalah makanan yang paling penting dalam diet anda untuk kesehatan jangka panjang. Karbohidrat tidak menyebabkan kenaikan berat badan kecuali jika ia berkontribusi terhadap asupan kalori berlebih. Berat badan disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi kalori apakah mereka berasal dari karbohidrat, protein atau lemak. Diet tinggi buah dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak, menghasilkan kesempatan lebih besar dalam penurunan berat badan. Temuan dari Catatan Pengendalian Berat Badan Nasional. menunjukkan bahwa orang yang makan dengan diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak, di samping melihat asupan total kalori mereka dapat menjaga penurunan badan secara sukses.

Mitos: Telur berkulit warna coklat lebih baik daripada telur berkulit warna putih
     Fakta: Selain warna telur coklat yang menarik tidak menunjukkan rasa, kualitas atau nutrisi yang berbeda dari telur berwarna putih. Telur berkulit coklat mengandung lemak, protein, vitamin dan mineral yang kira-kira sama dengan telur kulit putih.

     Perbedaan warna kulit telur sebenarnya karena perkembangbiakan spesifik ayam. Menurut Badan Nutrisi Telur, telur berkulit putih diproduksi oleh ayam dengan bulu-bulu putih dan lobus telinga putih dan telur berkulit coklat diproduksi oleh ayam dengan bulu-bulu merah dan lobus telinga merah.

Mitos: Olahraga tak diperlukan bila Anda sedang diet
     Fakta: Meskipun diet saja dapat membantu menurunkan berat badan, namun otot dan kulit gelambir (yang muncul setelah kehilangan banyak berat badan) akan terlihat mengerikan. Berolahraga akan meningkatkan penurunan berat badan anda dan juga otot-otot Anda akan terlihat indah. (Erabaru/sri)

Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Keren Komend Dong..?